Budaya Ngunjung Desa Haurgeulis: Wujud Syukur dan Media Edukasi Anti-Korupsi

DPMD INDRAMAYU, 17/11/2024– Pemerintah Desa Haurgeulis bersama Paguyuban Pasarean kembali menggelar tradisi budaya Ngunjung, sebuah acara yang sarat nilai-nilai kearifan lokal sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Acara ini berlangsung di Pasarean Blok Gandamulya Desa Haurgeulis, dihadiri oleh warga masyarakat desa dengan semangat kebersamaan.

Kegiatan Ngunjung bertujuan mengenang jasa para leluhur yang berkontribusi besar dalam membangun Desa Haurgeulis serta menjaga nilai-nilai adat istiadat yang menjadi pedoman hidup masyarakat. Kuwu Desa Haurgeulis, Isma Shewarha Dhewanthara, S.T.P., M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan pesan moral untuk menjaga harmoni dalam bermasyarakat serta mengingatkan pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras seperti yang diwariskan oleh para pendahulu,” ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh Ketua BPD Desa Haurgeulis Drs. H. Syamsudin, Babinsa Peltu Wawan Hermawan, Tokoh Adat Aming, Ust. Juhari, Ust. Cartiwan, dan tokoh masyarakat lainnya, tidak hanya berisi doa bersama dan tausiah. Pada kesempatan ini, pemerintah desa juga menyisipkan sosialisasi anti-gratifikasi dalam pelayanan publik dan edukasi mengenai prinsip anti-korupsi, seperti kejujuran, kedisiplinan, kesederhanaan, dan tanggung jawab.

Sosialisasi ini bertujuan mengajak masyarakat untuk turut serta mendukung tata kelola pemerintahan desa yang bersih dan transparan. “Pesan-pesan anti-korupsi ini sangat penting untuk disampaikan melalui pendekatan budaya seperti ini, karena masyarakat lebih mudah menerima nilai-nilai tersebut dalam suasana kebersamaan,” ujar Ketua BPD Desa Haurgeulis, Drs. H. Syamsudin.

Acara Ngunjung diakhiri dengan makan bersama, di mana warga membawa hidangan dari rumah masing-masing untuk dinikmati bersama-sama. Tradisi ini menjadi simbol persatuan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan berkah-Nya.

Pemerintah Desa Haurgeulis menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang sebagai bagian dari identitas desa. “Tradisi Ngunjung adalah cerminan dari semangat gotong-royong dan rasa syukur masyarakat. Dengan melestarikannya, kita tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya,” tutup Kuwu Isma.